GARBI : Pilih Jokowi-Ma’ruf yang Berpengalaman dan Optimistis

News205 Dilihat

BOGOR – Gerakan Aktivis Reformis Bela Indonesia (GARBI) semakin solid dan kompak untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi – KH. Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Menurut Koordinator Nasional GARBI Fahris Badar, didalam Pemilu kali pihaknya ingin mencegah calon pemimpin yang terburuk berkuasa dan menyerukan memilih sosok yang sudah berpengalaman serta optimis Indonesia bisa maju.

“Ingat masyarakat jangan golput, pilih saja figur pemimpin yang berpengalaman, optimis yaitu Jokowi – KH. Ma’ruf Amin. Garbi se Nusantara akan semakin kerja keras memenangkan Jokowi,” ungkap Fahris.

Hal itu mengemuka saat deklarasi komitmen menangkan Jokowi – KH. Ma’ruf Amin di Pondok Makan Super Sambal Kab. Bogor, Minggu (24/3/2019).

Ditempat yang sama, Sekjen Garbi Kab Bogor Syamsir Alam, dampak dari kepemimpinan Jokowi nyata hasilnya yakni pembangunan infrastruktur di banyak tempat. Selain itu, Syamsir Alam mengapresiasi program sertifikat untuk rakyat yang dinilai sangat bermanfaat bagi rakyat. Bahkan, katanya, program itu patut didukung dan diapresiasi.

“Tanah meskipun luasanya kecil, namun sangat berarti bagi masyarakat. Sertifikat tanah memberikan kepastian hukum bagi masyarakat,” ujar dia.

“Ini adalah bentuk komitmen pemerataan ekonomi ini sudah sepatutnya diapresiasi. Pak Jokowi menginginkan hak-hak rakyat kecil terkait tanah yang selama ini diabaikan, kini dikristalisasi melalui kepastian hukum dengan dibagikannya sertifikat tanah ini, sehingga rakyat terhindarkan dari potensi sengketa tanah” jelasnya.

Lebih lanjut, Fahris juga menyebut sosok mantan Gubernur DKI itu yang merupakan seorang Muslim yang baik. Meskipun banyak fitnah dan hoax yang tertuju padanya. Rekam jejak kemusliman Jokowi sudah jelas yang terkonfirmasi dari buku-buku.

“Banyak saksi hidup, guru, sahabat, dan buku yang mengonfirmasi bahwa beliau dan keluarganya adalah Muslim yang baik,” ujarnya.

Lebih jauh, Fahris menegaskan pihaknya siap melawan isu bohong dan fitnah yang menyerang mantan Walikota Solo itu. Yaitu Jokowi dituding akan menghapus pelajaran pendidikan agama, azan, dan melegalkan LGBT.

“Ini adalah isu yang tidak bertanggung jawab menghalalkan segala cara untuk mengalahkan Pak Jokowi. Kita akan lawan cara-cara demikian. Kita harus melakukan perjuangan kuat, keras, kerja keeja kerja dan turun langsung ke lapangan,” pungkasnya.