Sambutan Positif Kaum Milenial, Dukung Perbaikan Lewat Kabinet Indonesia Maju

News177 Dilihat

JAKARTA – Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan Menteri dan pembantunya periode 2019-2024. Tokoh-tokoh politik maupun profesional masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Optimisme terhadap jajaran Kabinet tersebut pun diutarakan oleh berbagai pihak, walaupun masih ada saja sentimen negatif yang muncul di tengah publik.

Garda Milenial sebagai sebuah forum diskusi pemuda ikut menyambut positif Kabinet yang bentuk oleh Presiden Joko Widodo. Garda Milenial membentuk diskusi Gen Y Talk dengan tema “Kabinet Indonesia Maju, Babak Baru, Semangat Baru : Dari Pembangunan Infrastruktur Menuju Pembangunan SDM”.

Pembangunan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia merupakan program utama Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin. Ketua Umum Garda Milenial, Muhammad Rivaldi Dochmie menyebut ledakan demografi merupakan tantangan yang perlu dihadapi bangsa. Namun dengan optimisme kaum milenial, seharusnya hal tersebut tidak menjadi ganjalan bagi Pemerintah.

“Program Presiden Jokowi untuk meningkatkan sumber daya manusia perlu kita dukung, apalagi kita akan menghadapi bonus demografi. Dengan peningkatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia, kita harapkan melalui Kabinet baru, Pemerintah dapat membangun kualitas hidup masyarakat kita,” ujar Rivaldi.

Di kesempatan yang sama, Peneliti dan Konsultan Politik SMRC, Saidiman Ahmad, menyebut dimasa depan yang dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan ekonomi yakni terkait Sumber Daya Manusia dengan kemampuan di berbagai bidang. Hal itu dibutuhkan untuk berkompetisi baik didalam maupun luar negeri.

“Kita menunggu strategi yang akan digunakan oleh Kabinet Presiden Jokowi dalam pembangunan sumber daya manusia. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadim Makarim, dibutuhkan skill di berbagai bidang untuk dapat meningkatkan mutu SDM, seperti kemampuan bahasa asing, kemampuan statistik, pengetahuan psikologi, tingkat pendidikan,” ujar Saidiman Ahmad.

Diskusi ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai Universitas di Jakarta. Hal itu dimaksudkan agar para kaum Milenial mendapatkan sejumlah masukan dan buah pikiran untuk ikut serta membangun kemajuan peningkatan sumber daya manusia.