Aksi Bakar Ban, Aliansi Mahasiswa Tolak Novel Baswedan Bertahan di KPK

News132 Dilihat

JAKARTA – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Penegakan Hukum berunjuk rasa didepan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Mereka meminta agar Ketua KPK Agus Rahardjo untuk segera mencopot Novel Baswedan lantaran dituding tidak netral. Terlebih, dalam aksinya massa membawa spanduk bergambar Novel yang diapit dua wanita pendukung 02.

“Copot Novel Baswedan sebagai penyidik KPK,” tegas Korlap aksi Fahri Salim saat berorasi.

Lebih lanjut, Fahri meminta untuk ASN KPK bersih dari intrik-intrik maupun manuver politik. Selain itu, tetap mengedepankan independensi dan tidak terpengaruh kekuasaan elit politik.

“Kami ingatkan sekali lagi, KPK agar tidak bermain api dengan berpolitik. Jelas sekali manuvernya yang cuma menangkap Kepala Daerah Koalisi 01,” sebutnya.

Fahri mengingatkan bahwa KPK adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

“KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka,” terangnya.

Namun, lanjutnya, saat ini KPK tidak sesuai dengan asas seperti sejak pertama kali adanya lembaga ini d bentuk, Indepensi dan bebas pengaruh dari kekuasaan mana pun saat ini tidak ada di dalam tubuh KPK lagi. KPK sudah tidak ada seperti yang dulu lagi dimata masyarakat seperti awal mulanya dibentuk. Ia pun membeberkan borok Novel yang sudah terafiliasi parpol.

“Publik juga tahu KPK ingin dikuasai oleh kubu 02. Penangkapannya tebang pilih. Selain foto-foto, Novel juga disebut-sebut sebagai orang Gerindra yang digadang sebagai Jaksa Agung,” ucapnya lagi.

“Ini jelas tidak pantas bahwa Novel Baswedan masih berada ddi dalam tubuh KPK. Karena sudah tidak di asasnya seperti awal di bentuk. Jaga marwah KPK, jauhkan penyidik KPK yang mulai miring-miring dan jadi kacung parpol. Catat, stop rekrut penyidik KPK yang asal comot,” pungkasnya.

Disela aksinya, massa melontarkan kekecewaannya terhadap manuver penyidik KPK dengan melakukan aksi bakar ban.