Pembagian Sertifikat Tanah Bukan Hanya Bohong, yang Bilang Pasti Ngigau

News210 Dilihat

JAKARTA – Presiden KSBSI Mudhofir memastikan kebijakan Jokowi soal Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86/2018 tentang Reforma Agraria yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo pada 24 September 2018 mendapatkan apresiasi rakyat. Kata dia, kebijakan tersebut sangat menyentuh lapisan ke bawah. 

“Presiden Jokowi beri terobosan dan sangat berani,” kata Mudhofir.

Hal itu mengemuka saat diskusi bertema “Rakyat Puas Sertifikat Gratis, Jokowi Sangat Memahami Reforma Agraria” di Mie Aceh Cikini Menteng, Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Lebih lanjut, Pentolan Buruh ini mensinyalir ada pihak lawan yang ingin mendelegitimasi kebijakan pemerintahan Jokowi terutama pemberian sertifikat gratis.

“Ini fakta dan nyata bahwa Jokowi melakukan tindakan kerja konkret bukan hoax. Ini ada faktor like dan dislike saja jadi pihak sebelah mencoba mendelegitimasi soal sertifikat gratis,” tambah dia.

“Mereka mencoba menutupi berbagai berita bohong yang sudah mulai menggerus suara pihak lawan Jokowi. Jadi apapun dilakukan, logika menjadi dibolak-balik, jadi apa yang dilakukan Jokowi pasti buruk,” kata dia Mudhofir lagi.

Sementara itu, Koordinator Institute Agroekologi Indonesia INAgri Ahmad Yackob mengakui bahwa sosok Jokowi adalah Presiden progresif yang berani bisa mengimplementasikan janji Nawacita. Salah satunya membangun dari pinggiran dan mewujudkan kedaulatan pangan melalui reforma agraria. 

“Jika ada yang bilang bohong sertifikat gratis tak perlu diladeni. Itu mengingau dan ngibul,” kata Ahmad Yackob.

Dia memuji terobosan Jokowi yang ingin mengembalikan track yang lurus seperti reforma agraria dari desa ke desa ini. Dia tak ingin pembagian sertifikat ini rakyat menjadi candu sehingga berbeda dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“Ini kerja produktif dibandingkan BLT. Jokowi lebih memberikan jangka panjang,” tutur dia lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Politik IPI Jerry Massie sependapat bahwa pembagian sertifikat tanah itu bukan hoax. Dia juga mengacungi jempol kebijakan Jokowi yang sangat spektakular itu.

“Rakyat mengakui kok kepuasannya. Jika tidak mengakui karena ada faktor like and dislike saja,” katanya.

Jerry menilai jika pihak kompetitor Jokowi yang menarik masalah agraria ke politik adalah keliru besar. Bahkan, kata dia, ada yang lagi bermimpi sehingga mengigau.

“Ngigau ini, mungkin ada yang lagi mimpi. Bagi-bagi sertifikat itu bukan direkayasa dan hoax. Jangan terlalu di politisasi karena akan menggerus suara petahana di Pilpres 2019. Pesan saya simpel jangan baper, berkata jujur saja. Saya yakin meski mulut tidak mengakui, hati mereka pasti mengakui,” pungkasnya.