Jakarta – Kelompok massa tergabung dalam Mama Muda Anti Hoax (MAMAH) menggelar aksi damai di area Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Dalam aksi damainya itu, mereka meminta tanda tangan dari masyarakat untuk dukungan menuntaskan penyebaran berita bohong soal kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet.
“Publik sepakat agar kasus ini di usut tuntas agar menangkap dalangnya. Ratna si Ratu hoaks hanyalah wayang saja,” ujar Koordinator aksi Ipah.
Disela-sela aksinya, sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi melakukan aksi theaterikal komunitas Setan mendukung Polri mengusut tuntas kasus hoaks aktivis Ham tersebut.
“Setan saja di fitnah sama Ratna Sarumpaet, bagaimana dengan manusia,” tuturnya.
Dia menuding aksi Ratna telah menciptakan kegaduhan di Republik ini. Dia pun meminta agar para elit politik yang juga ikut serta menyebarkan berita hoaks ikut bertanggung jawab.
“Tidak cukup dengan minta maaf, proses hukum harus tetap berlaku bagi semuanya. Jangan merasa elit politik jadi seenaknya sendiri menyebarkan berita hoaks,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ratna mengaku berbohong soal dianiaya sekelompok orang. Ia mengaku mendapat bisikan setan.
Setelah ramai diperbincangkan, Ratna muncul dan memberi klarifikasi. Ia menyatakan tidak mendapat kekerasan fisik, melainkan menjalani operasi sedot lemak.
“Itulah yang terjadi, jadi tidak ada penganiayaan,” ujar Ratna di kediamannya, kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Ratna mengisahkan soal awal kebohongannya. Ia mengaku berbohong kepada anak-anaknya telah dipukul sehingga membuat wajahnya lebam. Sedot lemak yang dijalani Ratna memang sempat membuat wajahnya bengkak.
“Itu hanya cerita khayalan yang diberikan oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu,” tuturnya.