Jakarta – Menteri Keuangan era Presiden Soeharto Fuad Bawazier mengaku khawatir atas nasib Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lantaran perusahaan pelat merah itu disebut sebagai perkumpulan tim sukses pemerintahan Jokowi-JK.
Kata Fuad, para pimpinan yang menempati kursi empuk di BUMN saat ini bukanlah orang-orang yang profesional. Sehingga, dia menyayangkan BUMN jaman now justru dijadikan tempat penampungan bagi tim sukses Jokowi.
“Mulai dari pemerintahan Jokowi, yang pimpin BUMN bukan orang-orang yang profesional. Banyak timses yang masuk mungkin karena balas jasa tapi tidak punya nilai tambah,” tegas Fuad Bawazier, diskusi ekonomi jaman now ! BUMN Loyo, Pak Pos Menerjang Badai: Kupas Tuntas Laporan Keuangan PT Pos Indonesia di UP2YU Cafe and Resto Cikini Menteng Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Lebih lanjut, Fuad menilai pemberian jabatan strategis BUMN kepada sejumlah tim sukses Jokowi justru berdampak buruk pada kinerja BUMN. Sehingga, dia melihat BUMN saat ini tidak bekerja optimal karena diisi oleh kalangan yang tidak ahli di bidangnya. Bahkan, ia menilai pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tidak konsisten dalam memilih orang yang tepat untuk memimpin BUMN.
Fuad pun berpesan agar perusahaan itu menunjuk kapten yang profesional mampu mengantisipasi berbagai gejolak sehingga sumber daya yang dimiliki bisa survive.
“Perusahaan butuh inovator-onovator bukan malah jual aset saja,” kata dia.
Lebih jauh, Fuad mengingatkan agar BUMN tidak amburadul maka tetap berpegang teguh pada UUD 1945 sehingga rakyat bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. “Tapi ini semakin ditinggalkan, para penguasa tak lagi perhatikan pasal 33. Semuanya diserahkan ke mekanisme pasar gelondongan begitu,” pungkasnya.