Yogyakarta – Menyikapi situasi sosial dan dinamika aksi massa yang berkembang di berbagai daerah Indonesia, Forum Komunikasi Organisasi Kemasyarakatan (FKOK) Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan pernyataan sikap resmi yang berisi seruan damai, imbauan kewaspadaan, dan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional.
Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh perwakilan dari lebih dari 70 organisasi kemasyarakatan, FKOK DIY mengawali pernyataan dengan menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek daring yang menjadi korban saat unjuk rasa pada 28 Agustus 2025. FKOK mendoakan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.
FKOK DIY menekankan pentingnya menjaga ketenangan, tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan, dan tidak terjebak dalam arus ujaran kebencian yang beredar di media sosial maupun media massa.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan damai dalam menyampaikan aspirasi, tanpa merusak fasilitas publik yang justru akan merugikan banyak pihak,” tegas perwakilan FKOK dalam pernyataannya.
Pernyataan tersebut juga menyerukan agar masyarakat menghindari lokasi rawan konflik dan kerumunan massa, serta mengedepankan sikap bijak dan rasional dalam menghadapi berbagai isu. FKOK mendorong semua pihak untuk ikut serta membantu aparat keamanan dalam mengendalikan situasi dan menjaga ketertiban umum.
FKOK juga meminta pemerintah, khususnya pimpinan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, untuk bersikap bijaksana dan berpihak pada masyarakat kecil, lemah, dan terpinggirkan dalam setiap pengambilan keputusan kebijakan, demi mencegah potensi konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Kami percaya, dengan keterlibatan aktif semua elemen bangsa, Indonesia akan mampu melewati masa-masa sulit ini dengan kepala tegak dan hati yang tetap damai,” tutup pernyataan tersebut.
Organisasi yang turut menandatangani pernyataan ini antara lain Paguyuban Seksi Keamanan Kraton (PAKSI KATON), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI DIY), Perkumpulan IWAPI DIY, WALUBI DIY, Ahlulbait Indonesia (ABI DIY), Pemuda Katolik Komda DIY, serta berbagai ormas lintas agama, profesi, dan kepedulian sosial lainnya.
Pernyataan sikap ini menegaskan kembali komitmen masyarakat Yogyakarta dalam menjaga kedamaian, persatuan, dan ketertiban, sekaligus menjadi pengingat bahwa keberagaman Indonesia adalah kekuatan yang harus dijaga bersama.