Asep Saadad (FJI Jabar) : Politik Identitas Membuat Umat Islam Terpecah Belah

News226 Dilihat

JABAR – Isu politik identitas jelang Pemilu 2024 masih menjadi ancaman yang nyata adanya dan berpotensi memicu terjadinya polarisasi di masyarakat bahkan bisa memantik konflik horizontal.

Hal tersebut menarik perhatian semua pihak tidak terkecuali aktivis muslim Jawa Barat yang juga merupakan Panglima Laskar Jihad Islam Jawa Barat (FJI Jabar) Asep Saadad yang menyatakan bahwa politik identitas yang diterapkan saat ini sangat jauh berbeda dengan politik Islam yang diterapkan Rasulullah.

“Saat ini hampir tidak terlihat semangat untuk memperjuangan tegaknya agama Islam sebaliknya hanya memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi dan golongannya sehingga yang terjadi justru merusak nama baik agama Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil Alamin,” tegas Asep Saadad, hari ini.

Lebih lanjut, Asep Saadad menyoroti bahwa politik identitas yang ada saat ini justru memecah belah umat Islam itu sendiri sehingga lebih banyak mudharat dibandingkan manfaat yang diterima.

“Apalagi pengalaman Pemilu 2019 yang kemudian masih menimbulkan gap di masyarakat bahkan istilah kadrun, cebong dan kampret juga masih sangat ramai digunakan khususnya di media sosial,” katanya.

Terkait hal tersebut, pihaknya mengajak kepada masyarakat khususnya umat Muslim di Jawa Barat untuk lebih sadar situasi khususnya berkaitan dengan bahaya penyebaran politik identitas jelang Pemilu 2024 serta tidak mudah terprovokasi oleh isu yang sifatnya memecah belah.

“Kami berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menyikapi perkembangan situasi khususnya di media sosial sehingga pelaksanaan Pemilu kedepan dapat berjalan dengan aman dan damai serta melahirkan pemimpin yang amanah sesuai harapan masyarakat,” pungkasnya.