Setuju Badan Pengawasan KPK, Aktivis dan Tokoh Generasi Muda Islam Dukung Revisi UU KPK

News225 Dilihat

JAKARTA – Dukungan kepada DPR untuk merevisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengalir. Terbaru, Wapres Jusuf Kalla (JK) menyuarakan pro terhadap Revisi UU KPK tersebut.

Aktivis dan Tokoh Generasi Muda Islam juga ikut merespons hal yang sama lantaran kegelisahannya terhadap UU KPK  tersebut melalui dialog kebangsaan bertema “Perlunya Lembaga Pengawas KPK” di N Hotel Resto Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Gus Sholeh selaku inisiator acara memastikan bahwa revisi UU KPK tidak untuk melemahkan justru memperkuat lembaga antirasuah.

“Teman-teman aktivis dan tokoh Islam sepakat agar ada badan pengawasan untuk mengawasi kerja KPK,” tegas Gus Sholeh.

“Kita bukan kelompok pro koruptor, justru kami ingin memperbaiki KPK. Karena KPK sendiri hanya mengandalkan OTT tanpa pencegahan. Harusnya prestasi yang diharapkan angka korupsi minim,” ujar Gus Sholeh lagi.

Lebih lanjut, pihaknya sepakat jika ada pasal yang perlu dipertahankan dan ada juga yang dibenahi untuk menutupi kekurangan dan masukan-masukan masyarakat.

“Bagaimanapun juga KPK yang isinya manusia ini perlu adanya pengawasan. KPK bukan Malaikat, jadi harus diperbaiki. Kita tidak bisa menjamin KPK bersih,” terang Gus Sholeh.

Sementara itu, aktivis Barisan Pembaruan Safrudin Budiman yang akrab disapa Gus Din menyebut meski UU KPK adalah hadiah reformasi tapi harus ada yang diperbarui. Dia menyayangkan di UU KPK tidak ada Dewan Pengawasan. Padahal, kata dia, jika tanpa pengawasan maka KPK bisa saja salah dalam mengambil keputusan.

“Saat ini ini begitu revisi di gulirkan justru bangak yang kebakaran jenggot. Ada apa ini,” ucap Gus Din.

Gus Din pun menyayangkan penggiringan opini sesat seolah revisi UU KPK ini untuk melemahkan KPK dan membuat mandul KPK.

“Salah kaprah, justru revisi UU KPK untuk menyempurnakan. Yang kurang sempurna kita sempurnakan. Dan Novel berada di KPK ini sudah terlalu lama, harusnya di rolling,” pungkasnya.

Turut hadir juga aktivis senior Budi Djarot, Lembaga Dakwah PBNU KH. Ahmad Shodiq, Sekjen DPP Thoriqoh JATMI KH Drs. Miftahul Falah dan Islam Nasionalis Ustadz Jeffri Sastra Maestra.