Wujudkan Nilai Pancasila, GPII Minta Rakyat Kembali Bersatu Usai Pilpres

News199 Dilihat

JAKARTA – Di tengah-tengah situasi politik pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa Pilpres 2019, PP GPII mengajak semua pihak menjaga kondusifitas.

“Sebagai warga negara Indonesia harus mengingatkan kembali persatuan Indonesia yang telah dibangun dengan nilai-nilai Pancasila,” ungkap Ketua Umum GPII Masri Ikoni.

Hal itu mengemuka dalam dialog kebangsaan bertema “”Bingkai Persatuan Indonesia Dalam Semangat Kebhinnekaan” di Gedung Joeang 45 Menteng Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).

Dengan begitu, kata dia, perselisihan dua kubu tidak menjadi bomerang yang membawa kisruh dalam persatuan. Dia melanjutkan situasi kebangsaan saat ini bagian dari dinamika politik yang mesti disikapi dengan arif bijaksana. Sudah jadi harapan semua elemen bangsa bahwa segala persoalan yang ada dapat diselesaikan dengan bijak.

“Kita berharap tidak ada ada politik adu domba yang berakibat kisruh keadaan,” ucap dia lagi.

Dikatakannya, putusan final majelis Hakim MK memperoleh kekuatan hukum tetap sejak diucapkan. Karena itu, tambah dia, para pendukung 01 atau 02 sekarang mesti bersatu padu bersama satu tujuan untuk membangun Indonesia Raya.

“Kita sadar bahwa dari dulu seluruh bangsa Indonesia dari sabang hingga merauke sudah merajut kesatuan dan persatuan dari beragam perbedaan yang diikatkan dengan ungkapan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” sebutnya.

Sementara itu, pimpinan PP GPII Jamaludin Hasbi menuturkan bahwa nilai pada sila ketiga Pancasila merupakan petunjuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Kekayaan isi sila tersebut mudah digali kalau mengingat Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia.

“Dengan kembali mengingatkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dan pancasila maka seluruh persoalan politik pasca pilpres 2019 mestinya tidak menjadi alasan menjamurnya kebencian,” bebernya.

Jamaludin melanjutkan setiap ego dan fanatisme terhadap calon telah usai, pererat rasa kebangsaan bersama dalam mewujudkan indonesia Jaya. Keberadaan sebagai warga negara Indonesia memiliki kewajiban yang sama untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.

“Tentunya sebagai rakyat Indonesia menjadi wajib taat dan memengimplementasikan secara praktis hasil putusan MK sebagaimana kita implementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.

Lebih jauh, Jamaludin mengemukakan peranan nilai Pancasila dan nilai Bhinneka Tunggal Ika sangat berarti bagi pertumbuhan manusia Indonesia sehingga menghasilkan rasa persaudaran, perdamaian, hidup rukun berdampingan.

“Itu inti Pancasila untuk menyemaikan persatuan, persaudaraan dan kesatuan bangsa. Nilai Pancasila memiliki relevansi yang sangat tepat sekali saat ini sebagai upaya merangkai rasa kebangsaan, rasa keharmonisan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Turut hadir narasumber lainnya Dwi Hidayat (Pengamat Politik dan Alumni Pascasarjana UGM), Nizar Ahmad Syaputra (Mantan Ketum Hima Persis) dan Sahat MP. Sinurat (Mantan Ketum PP GMKI).