Berprestasi dan Anti KKN, Irjen Arief Diunggulkan Dampingi Tito Karnavian

News232 Dilihat

Jakarta – Selepas pengunduran diri Komjen Pol (Purn) Syafruddin sebagai Wakapolri. Ada dua nama yang mencuat untuk menggantikan posisi Syafruddin sebagai Wakapolri atau dengan nama sandi Tri Brata 2. Dua nama itu adalah  Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz dan Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Polri Irjen Pol Arief Sulistyanto.

 

Syafruddin sendiri sudah resmi mengundurkan diri sebagai anggota Polri sejak Selasa (14/5/2018), yang otomatis melepaskan jabatannya sebagai Wakapolri. Jabatan Wakapolri itu sendiri sudah diemban Syafruddin sejak 9 September 2016. Kini ia resmi menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Aparat Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (15/8)/2018).

 

Namun Syafruddin tegas-tegas mengatakan pengisian posisi TB2  ditentukan oleh Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

 

“Begini. Bnyak bintang dua bagus, bintang tiga juga. Nanti terserah Wanjakti saja. Saya sudah tidak punya kewenangan lagi bicara tentang Wanjakti,” ujar Syafruddin di Istana Negara, Rabu (15/8/2018).

 

Ia menuturkan, semasa dirinya menjadi Wakapolri juga memimpin Wanjakti. Namun, menurutnya dirinya mengaku sudah menyerahkan tugas dan jabatannya kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

 

“Jabatan saya sudah saya serahkan kepada Kapolri malam (Selasa malam) begitu Bapak Presiden menunjuk saya (menjadi menteri),” tandasnya.

 

Sementara itu, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman terang-terangan menjagokan Asisten SDM Polri Irjen Pol Arief Sulistyanto menjadi Wakapolri.

 

Alasannya, Arief yang juga mantan Kapolda Kalimantan Barat itu merupakan salah satu Pati Polri senior yang terkenal anti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).

 

“Arief Sulistyanto perwira tinggi senior yang terkenal anti KKN. beliau itu Akpol 1987 yang juga rekan satu angkatan Kapolri Tito,” ungkap Boyamin.

 

Karena rekan seangkatan di Akpol itulah menurut  Boyamin, pasangan Tito-Arief itu bisa seirama dalam bekerja sama memimpin Polri. 

 

“Wakapolri adalah jabatan yang fungsinya pengawasan internal termasuk SDM. Jadi cocoknya Arief,” ungkapnya.